Rabu, 09 Januari 2013

KIAT SUKSES DALAM MEMBUAT KARYA ILMIAH



Masih lanjutan dari bahan pelatihan tadi nih, yang ini tulisan dari teman saya M. zulnizar
izin share ya kak
hehehe

Silahkan membaca dan semoga bermanfaat


KIAT SUKSES DALAM PEMBUATAN KARYA TULIS ILMIAH

I.       Pengertian Karya Ilmiah
“Karya ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.”—Eko Susilo, M. 1995:11
Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah, antara lain :
1.      Memberi penjelasan
2.      Memberi komentar atau penilaian
3.      Memberi saran
4.      Menyampaikan sanggahan
5.      Membuktikan hipotesa
Jonnes (1960) memberikan ketentuan ilmiah, antara lain dengan sifat fakta yang disajikan dan metode penulisannya. Bila fakta yang disajikan berupa fakta umum yang obyektif dan dapat dibuktikan benar tidaknya serta ditulis secara ilmiah, yaitu menurut prosedur penulisan ilmiah, maka karya tulis tersebut dapat dikategorikan karya ilmiah, sedangkan bila fakta yang disajikan berupa fakta pribadi yang subyektif dan tidak dapat dibuktikan benar tidaknya serta tidak ditulis secara ilmiah, karya tulis tersebut termasuk karya tulis non ilmiah.

II.    Ciri-Ciri Karya Ilmiah
1.      Objektif. Keobjektifan ini menampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi serta pernyataan dan simpulan yang disampaikan dengan bukti-bukti dapat dipertanggungjawabkan.
2.      Netral. Dalam pembuatan karya ilmiah seorang penulis harus bersifat netral, tidak mengajak,membujuk dan mempengaruhi pembaca serta terbebas dari kepentingan-kepentingan pribadi dan kelompok tertentu.
3.      Sistematis. Uraian yang dijelaskan pada karya ilmiah dharuskan sistematis dengan pola pengembangan yang tertentu.
4.      Logis. Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau pola nalar deduktif. Pola nalar induktif bermaksud untuk menyimpulkan suatu fakta atau data sedangkan pola nalar deduktif bermaksud untuk membuktikan suatu teori atau hipotesa.
5.      Menyajikan Fakta.
6.      Tidak Pleonastis. Tidak terlalu berlebihan dalam menguraikannya tetapi langsung tepat sasaran.
7.      Bahasa Formal. Dalam penulisan karya ilmiah diharuskan menggunakan bahasa formal yang sesuai dengan kidah EYD.

III. Jenis atau Bentuk Karya Ilmiah
1.      Makalah
2.      Skripsi
3.      Tesis
4.      Disertasi
5.      Artikel ilmiah
6.      Esai
7.      Laporan

IV. Bagian-Bagian Penulisan Karya Ilmiah
Secara umum, Karya Tulis Ilmiah terdiri atas 3 bagian, yaitu :
1.      Bagian Awal, berisi cover, lenbar pengesahan, kata pengantar, daftar isi ataupun  daftar yang lainnya, ringkasan/abstrak
·            Cover. Dibuat sesuai dengan aturan yang ditentukan, biasanya terdapat judul, logo universitas, nama penulis, jurusan, fakultas serta universitas penulis.
·            Lembar Pengesahan. Berisi nama pembimbing dari Karya Ilmiah yang di buat serta dibagian bawah terdapat tanda tangan pembimbing tersebut.
·            Daftar Isi dan Daftar lainnya. Berisi tentang no. halaman dari tiap-tiap bab, subbab serta gambar atau table (jika ada).
·            Abstrak. Menurut American National Standards Institute (1979), definisi abstrak adalah representasi dari isi dokumen yang singkat dan tepat. Sedangkan menurut definisi umum, abstrak merupakan bentuk ringkas dari isi suatu dokumen yang terdiri atas bagian-bagian penting dari suatu tulisan, dan mendeskripsikan isi dan cakupan dari tulisan. Abstrak berfungsi untuk menjelaskan secara singkat kepada pembaca tentang apa yang terdapat dalam suatu tulisan. Pada umumnya abstrak diletakkan pada bagian awal sebelum bab-bab penguraian.  
2.      Bagian Isi/inti, berisi :
ü  Bab I    Pendahuluan
Bagian Pendahuluan berisi: latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah (bila di perlukan), tujuan dan manfaat yang ingin dicapai melalui penulisan.
Ø  Latar Belakang. Berisi tentang alasan serta motivasi penulis dalam membahas tema yang diangkat.
Ø  Rumusan Masalah. Berisi masalah apa saja yang terjadi serta yang nantinya akan dibahas.
Ø  Batasan Masalah. Menjelaskan batasan yang jelas tentang bagian mana yang dikaji dan tidak dikaji.
Ø  Tujuan. Menggambarkan tentang hasil-hasil apa yang ingin dicapai dari pembuatan karya ilmiah tersebut.
Ø  Manfaat. Menggambarkan tentang kegunaan yang diharapakan dari pembuatan karya ilmiah tersebut.
ü  Bab II   Telaah Pustaka / Kajian Pustaka
Telaah Pustaka berisi uraian yang menunjukkan landasan teori dan konsep-konsep yang relevan dengan masalah yang dikaji, uraian mengenai pendapat yang berkaitan dengan masalah yang dikaji, uraian mengenai pemecahan masalah yang pernah dilakukan.
ü  Bab III  Metodologi Penulisan
Menjelaskan cara pelaksanaan penulisan serta mencakup bagaimana cara pengumpulan data, alat yang digunakan dan cara anilisa yang digunakan.
Terdapat tiga cara dalam melaksanaan penuisan dalam hal pengumpulan bahan tulisan, yaitu :
1.         Studi Kepustakaan : semua bahan tulisan di peroleh dari buku atau jurnal.
2.         Wawancara : memberikan pertanyaan-pertanyaan terkait tema yang dikaji kepada para narasumber terpercaya.
3.         Observasi : pengamatan secara langsung terhadap objek yang ingin dikaji.



ü  Bab IV  Analisis dan Sintesis (Pembahasan)
Bagian ini berisi analisis-sintesis permasalahan yang didasarkan pada data dan atau informasi serta telaah pustaka untuk menghasilkan alternatif model pemecahan masalah (solusi) atau gagasan yang kreatif.
Pada kasus-kasus tertentu yang sifat Penulisan Karya Ilmiah berupa Deskriptif, terkadang terdapat pembagian analisa di dalam Karya Ilmiah yaitu : Analisa Eksisting dan Analisa Future.
Ø  Analisa Eksisting :  analisa suatu permasalahan yang dibicarakan saat ini (masalah yang bersifat hangat dan perlu penyelesaian).
Ø  Analisa Future :  lanjutan dari analisa eksisting yang bertujuan untuk memberikan gambaran kedepan terkait permasalahan yang ada saat ini. Gambaran kedepan tersebut bisa berupa analisa masalah yang terjadi pada masa yang akan datang ataupun solusi saat ini yang berpengaruh untuk masa yang akan datang.
“yang perlu di perhatikan dalam pembuatan analisa eksisting dan analisa future ini adalah kelengkapan data yang bersifat akurat dan dapat dipertangungjawabkan kebenarannya”.
ü  Bab V   Simpulan dan Rekomendasi
Simpulan harus konsisten dengan analisis dan sintesis pada pembahasan serta menjawab tujuan. Rekomendasi yang disampaikan berupa alternatif pemikiran atau prediksi transfer gagasan dan diseminasi gagasan atau adopsi gagasan oleh masyarakat.
Rekomendasi / saran di tujukan kepada pihak-pihak terkait yang nantinya berpengaruh terhadap perkembangan / kemajuan yang lebih baik dari Karya Ilmiah yang di buat

3.      Bagian Akhir, berisi daftar  pustaka dan  lampiran
Ø  Daftar Pustaka : Berisi daftar referensi berupa buku, majalah, jurnal dll yang digunakan dalam penulisan
Ø  Lampiran : penjelasan tambahan dapat berupa gambar, grafik, tabel dll dari penjelasan yang diberikan sebelumnya.



V.    Format Penulisan Karya Ilmiah
Pada umumnya, dalam penulisan suatu karya ilmiah :
1.      Menggunakan kertas ukuran A4 atau Kuarto
2.      Menggunakan font 12
3.      Jenis huruf times new roman
4.      Margin atas  4, bawah 3, kiri 3 dan kanan 3
5.      Jarak spasi 1,5, (khusus Abstrak 1 spasi)
Namun, ada juga dalam suatu perlombaan menggunakan aturan format penulisan tersendiri sesuai dengan kebutuhan.

VI. Tata Letak Penulisan Karya Ilmiah
1.      Penomoran Bab serta subbab
ü  Bab dinomori dengan angka romawi.
ü  Subbab di nomori dengan menggunakan angka latin dengan mengacu pada nomor bab/subbab dimana bagian ini terdapat.
II. ………… (Judul Bab)
2.1  ………… (Judul subbab)
2.2  ………… (Judul subbab)
2.3  ………… (Judul subbab)
2.3.1. ………… (Judul sub-subbab)
ü  Penulisan nomor dan judul bab ditengah, dengan huruf besar, font 14, tebal
ü  Penulisan nomor dan judul subbab dimulai dari kiri, dimulai dengan huruf besar, font 12, tebal.
2.   Penomoran Halaman
ü  Bagian Awal, nomor halaman ditulis dengan angka romawi huruf kecil (I,ii,iii,iv, … )
ü  Bagian Pokok, nomor halaman di tulis dengan angka latin. Halaman pertama dari bab pertama adalah nomor Satu.
3.      Judul dan nomor gambar/grafik/tabel
ü  Judul gambar / grafik diketik dibagian bawah tengah dari gambar. Judul tabel diketik disebelah atas tengah dari tabel.
ü  Penomoran bergantung pada bab yang bersangkutan, contoh : 2.1, berarti gambar ke satu dari bab II

4.      Penulisan daftar pustaka
ü  Ditulis berdasarkan urutan penunjukan referensi pada bagian pokok tulisan ilmiah.
ü  Ditulis menurut kutipan-kutipan.
ü  Menggunakan nomor urut, jika tidak dituliskan secara alfabetik.
ü  Gelar tidak perlu disebutkan.
ü  Setiap pustaka diketik dengan jarak satu spasi (rata kiri), tapi antara satu pustaka dengan pustaka lainnya diberi jarak 2 spasi.
ü  Bila terdapat lebih dari tiga pengarang maka ditulis pengarang pertama saja dan di tambhkan dengan “et al”.
ü  Jika tidak ada nama pengarangny sama maka cukup ditulis garis bawah saja sepanjang nama yang sama.

VII.          Tahapan dalam Menulis Karya Ilmiah
Tahapan dalam menulis karya tulis ilmiah ada lima tahap, yaitu:
1. Tahap Persiapan. Dalam tahap ini dilakukan:
a. Pemilihan masalah/topik, dalam pemilihan masalah ini penulis harus mempertimbangkan:
i.    Masalah/topik yang akan dipilih harus masalah yang ada di sekitar penulis.
ii. Masalah/topic yang dipakai harus masalah yang menarik atau dapat menarik perhatian pembaca.
iii. Pembahasannya harus terpusat pada segi lingkup sempit dan terbatas.
iv. Memiliki data dan fakta yang objektif dan mencukupi.
v.   Harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya meskipun sedikit.
vi. Harus memiliki sumber acuan atau bahan kepustakaan yang bisa dijadikan referensi pada penulisannya.
b.     Pembatasan topic atau penentuan judul.
i. Pembatasan topic harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah dilakukan.
ii. Penentuan judul dapat dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah atau setelah penulisan karya ilmiah tersebut.
iii. Penentuan judul harus dapat menjawab dari pertanyaan yang mengandung unsur 4W+1H, yakni WHAT (APA), WHY (KENAPA), WHO (SIAPA), WHERE(DIMANA) dan HOW(BAGAIMANA).

c.     Pembuatan kerangka karangan (outline)
i.  Membimbing untuk memulai menyusun kerangka karangan.
ii. Membuat pedoman penulisan karya ilmiah sehingga tidak menjadi tumpang tindih dalam penulisannya.
iii. Pembuatan rencana daftar isi dari karya ilmiah.
2.  Tahap Pengumpulan Data
a.     Pencarian keterangan dari bahan bacaan atau referensi.
b.     Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah.
c.     Pengamatan langsung (observasi) ke objek yang akan diteliti.
d.    Percobaan di laboratorium atau pengujian di lapangan.
3. Tahap Pengorganisasian dan Pengkonsepan
a.     Pengelompokkan bahan untuk mengorganisasikan bagian mana yang akan termasuk dalam karya ilmiah. Setelah itu data diseleksi kembali dan dikelompokkan sesua jenis, sifat dan bentuknya.
b.     Pengkonsepan karya ilmiah dilakukan sesuai dengan urutan dalam kerangka karangan yang telah ditetapkan.
4. Tahap Pemeriksaan atau Penyuntingan Konsep. Dalam tahap ini bertujuan untuk:
a.     Melengkapi data yang dirasa masih kurang.
b.     Mengedit data yang dirasa tidak relevan serta tidak cocok dengan pembahasan yang diangkat oleh penulis.
c.     Mengedit setiap kata-kata dalam penulisan sehingga penyajiannya tidak berulang-ulang atau tumpang tindih.
d.    Mengedit setiap bahasa yang ada dalam penulisan untuk menghindari pemakaian bahasa yang kurang efektif dan harus menyesuaikan dengan kaidah ejaan EYD.
5.  Tahap Penyajian. Teknik penyajian dalam penulisan karya ilmiah harus memperhatikan:
a.     Segi kerapian dan kebersihan.
b.     Tata letak (layout) unsur-unsur dalam format penulisan, misal pada halaman pembuka, halaman judul, daftar pustaka, dll.
c.     Memakai standar yang berlaku dalam penulsian karya ilmiah, misal standar penulisan kutipan, catatan kaki, daftar pustaka, dan penggunaan bahasa sesuai dengan kaidah EYD.

Selain kelima tahapan diatas, ada delapan tahapan menulis karya ilmiah yang diusulkan oleh Gardner dan Johnson (1997), yaitu
1. Pra-menulis, terdiri dari dua jenis aktivitas yaitu:
a.     Tahapan penggalian dan pengayaan ide. Dimana tahap ini dapat dilakukan melalui
i.      Perenungan.
ii.     Membaca bahan pustaka yang relevan.
iii.    Pembuatan peta pikiran.
b.     Penentuan karakteristik tujuan dan bentuk tulisan.
2. Pembuatan draf awal atau penuangan id eke atas kertas. Dalam tahap ini, penulis tidak perlu merisaukan konvensi atau kaidah-kaidah penulisan. Draf awal tidak perlu ditulis rapi, yang penting ide tersebut dapat mengalir dan dituangkan ke lembaran kertas.
3.  Pembacaan ulang. Tahap ini bertujuan untuk mengoreksi draf awal dan menuliskannya ke dalam bentuk yang memenuhi kaidah-kaidah penulisan.
4.  Pemeriksaan mitra bestari (share with a peer revisor), yang dilaksanakan dengan meminta seseorang membaca naskah yang sudah ditulis ulang untuk mengidentifikasi kelemahan untuk melakukan perbaikan.
5.  Revisi atau perbaikan uulang terhadap naskah dengan cara menambah atau mengurangi detil pendukung dan hal-hal lain yang teridentifikasi melalui pemeriksaan mitra bestari.
6. Pengeditan atau perbaikan teknik penulisan dan ejaan.
7. Penulisan naskah akhir.
8. Penerbitan.

1 komentar: