Rabu, 09 Januari 2013

KIAT SUKSES DALAM MEMBUAT KARYA ILMIAH



Masih lanjutan dari bahan pelatihan tadi nih, yang ini tulisan dari teman saya M. zulnizar
izin share ya kak
hehehe

Silahkan membaca dan semoga bermanfaat


KIAT SUKSES DALAM PEMBUATAN KARYA TULIS ILMIAH

I.       Pengertian Karya Ilmiah
“Karya ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.”—Eko Susilo, M. 1995:11
Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah, antara lain :
1.      Memberi penjelasan
2.      Memberi komentar atau penilaian
3.      Memberi saran
4.      Menyampaikan sanggahan
5.      Membuktikan hipotesa
Jonnes (1960) memberikan ketentuan ilmiah, antara lain dengan sifat fakta yang disajikan dan metode penulisannya. Bila fakta yang disajikan berupa fakta umum yang obyektif dan dapat dibuktikan benar tidaknya serta ditulis secara ilmiah, yaitu menurut prosedur penulisan ilmiah, maka karya tulis tersebut dapat dikategorikan karya ilmiah, sedangkan bila fakta yang disajikan berupa fakta pribadi yang subyektif dan tidak dapat dibuktikan benar tidaknya serta tidak ditulis secara ilmiah, karya tulis tersebut termasuk karya tulis non ilmiah.

II.    Ciri-Ciri Karya Ilmiah
1.      Objektif. Keobjektifan ini menampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi serta pernyataan dan simpulan yang disampaikan dengan bukti-bukti dapat dipertanggungjawabkan.
2.      Netral. Dalam pembuatan karya ilmiah seorang penulis harus bersifat netral, tidak mengajak,membujuk dan mempengaruhi pembaca serta terbebas dari kepentingan-kepentingan pribadi dan kelompok tertentu.
3.      Sistematis. Uraian yang dijelaskan pada karya ilmiah dharuskan sistematis dengan pola pengembangan yang tertentu.
4.      Logis. Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau pola nalar deduktif. Pola nalar induktif bermaksud untuk menyimpulkan suatu fakta atau data sedangkan pola nalar deduktif bermaksud untuk membuktikan suatu teori atau hipotesa.
5.      Menyajikan Fakta.
6.      Tidak Pleonastis. Tidak terlalu berlebihan dalam menguraikannya tetapi langsung tepat sasaran.
7.      Bahasa Formal. Dalam penulisan karya ilmiah diharuskan menggunakan bahasa formal yang sesuai dengan kidah EYD.

III. Jenis atau Bentuk Karya Ilmiah
1.      Makalah
2.      Skripsi
3.      Tesis
4.      Disertasi
5.      Artikel ilmiah
6.      Esai
7.      Laporan

IV. Bagian-Bagian Penulisan Karya Ilmiah
Secara umum, Karya Tulis Ilmiah terdiri atas 3 bagian, yaitu :
1.      Bagian Awal, berisi cover, lenbar pengesahan, kata pengantar, daftar isi ataupun  daftar yang lainnya, ringkasan/abstrak
·            Cover. Dibuat sesuai dengan aturan yang ditentukan, biasanya terdapat judul, logo universitas, nama penulis, jurusan, fakultas serta universitas penulis.
·            Lembar Pengesahan. Berisi nama pembimbing dari Karya Ilmiah yang di buat serta dibagian bawah terdapat tanda tangan pembimbing tersebut.
·            Daftar Isi dan Daftar lainnya. Berisi tentang no. halaman dari tiap-tiap bab, subbab serta gambar atau table (jika ada).
·            Abstrak. Menurut American National Standards Institute (1979), definisi abstrak adalah representasi dari isi dokumen yang singkat dan tepat. Sedangkan menurut definisi umum, abstrak merupakan bentuk ringkas dari isi suatu dokumen yang terdiri atas bagian-bagian penting dari suatu tulisan, dan mendeskripsikan isi dan cakupan dari tulisan. Abstrak berfungsi untuk menjelaskan secara singkat kepada pembaca tentang apa yang terdapat dalam suatu tulisan. Pada umumnya abstrak diletakkan pada bagian awal sebelum bab-bab penguraian.  
2.      Bagian Isi/inti, berisi :
ü  Bab I    Pendahuluan
Bagian Pendahuluan berisi: latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah (bila di perlukan), tujuan dan manfaat yang ingin dicapai melalui penulisan.
Ø  Latar Belakang. Berisi tentang alasan serta motivasi penulis dalam membahas tema yang diangkat.
Ø  Rumusan Masalah. Berisi masalah apa saja yang terjadi serta yang nantinya akan dibahas.
Ø  Batasan Masalah. Menjelaskan batasan yang jelas tentang bagian mana yang dikaji dan tidak dikaji.
Ø  Tujuan. Menggambarkan tentang hasil-hasil apa yang ingin dicapai dari pembuatan karya ilmiah tersebut.
Ø  Manfaat. Menggambarkan tentang kegunaan yang diharapakan dari pembuatan karya ilmiah tersebut.
ü  Bab II   Telaah Pustaka / Kajian Pustaka
Telaah Pustaka berisi uraian yang menunjukkan landasan teori dan konsep-konsep yang relevan dengan masalah yang dikaji, uraian mengenai pendapat yang berkaitan dengan masalah yang dikaji, uraian mengenai pemecahan masalah yang pernah dilakukan.
ü  Bab III  Metodologi Penulisan
Menjelaskan cara pelaksanaan penulisan serta mencakup bagaimana cara pengumpulan data, alat yang digunakan dan cara anilisa yang digunakan.
Terdapat tiga cara dalam melaksanaan penuisan dalam hal pengumpulan bahan tulisan, yaitu :
1.         Studi Kepustakaan : semua bahan tulisan di peroleh dari buku atau jurnal.
2.         Wawancara : memberikan pertanyaan-pertanyaan terkait tema yang dikaji kepada para narasumber terpercaya.
3.         Observasi : pengamatan secara langsung terhadap objek yang ingin dikaji.



ü  Bab IV  Analisis dan Sintesis (Pembahasan)
Bagian ini berisi analisis-sintesis permasalahan yang didasarkan pada data dan atau informasi serta telaah pustaka untuk menghasilkan alternatif model pemecahan masalah (solusi) atau gagasan yang kreatif.
Pada kasus-kasus tertentu yang sifat Penulisan Karya Ilmiah berupa Deskriptif, terkadang terdapat pembagian analisa di dalam Karya Ilmiah yaitu : Analisa Eksisting dan Analisa Future.
Ø  Analisa Eksisting :  analisa suatu permasalahan yang dibicarakan saat ini (masalah yang bersifat hangat dan perlu penyelesaian).
Ø  Analisa Future :  lanjutan dari analisa eksisting yang bertujuan untuk memberikan gambaran kedepan terkait permasalahan yang ada saat ini. Gambaran kedepan tersebut bisa berupa analisa masalah yang terjadi pada masa yang akan datang ataupun solusi saat ini yang berpengaruh untuk masa yang akan datang.
“yang perlu di perhatikan dalam pembuatan analisa eksisting dan analisa future ini adalah kelengkapan data yang bersifat akurat dan dapat dipertangungjawabkan kebenarannya”.
ü  Bab V   Simpulan dan Rekomendasi
Simpulan harus konsisten dengan analisis dan sintesis pada pembahasan serta menjawab tujuan. Rekomendasi yang disampaikan berupa alternatif pemikiran atau prediksi transfer gagasan dan diseminasi gagasan atau adopsi gagasan oleh masyarakat.
Rekomendasi / saran di tujukan kepada pihak-pihak terkait yang nantinya berpengaruh terhadap perkembangan / kemajuan yang lebih baik dari Karya Ilmiah yang di buat

3.      Bagian Akhir, berisi daftar  pustaka dan  lampiran
Ø  Daftar Pustaka : Berisi daftar referensi berupa buku, majalah, jurnal dll yang digunakan dalam penulisan
Ø  Lampiran : penjelasan tambahan dapat berupa gambar, grafik, tabel dll dari penjelasan yang diberikan sebelumnya.



V.    Format Penulisan Karya Ilmiah
Pada umumnya, dalam penulisan suatu karya ilmiah :
1.      Menggunakan kertas ukuran A4 atau Kuarto
2.      Menggunakan font 12
3.      Jenis huruf times new roman
4.      Margin atas  4, bawah 3, kiri 3 dan kanan 3
5.      Jarak spasi 1,5, (khusus Abstrak 1 spasi)
Namun, ada juga dalam suatu perlombaan menggunakan aturan format penulisan tersendiri sesuai dengan kebutuhan.

VI. Tata Letak Penulisan Karya Ilmiah
1.      Penomoran Bab serta subbab
ü  Bab dinomori dengan angka romawi.
ü  Subbab di nomori dengan menggunakan angka latin dengan mengacu pada nomor bab/subbab dimana bagian ini terdapat.
II. ………… (Judul Bab)
2.1  ………… (Judul subbab)
2.2  ………… (Judul subbab)
2.3  ………… (Judul subbab)
2.3.1. ………… (Judul sub-subbab)
ü  Penulisan nomor dan judul bab ditengah, dengan huruf besar, font 14, tebal
ü  Penulisan nomor dan judul subbab dimulai dari kiri, dimulai dengan huruf besar, font 12, tebal.
2.   Penomoran Halaman
ü  Bagian Awal, nomor halaman ditulis dengan angka romawi huruf kecil (I,ii,iii,iv, … )
ü  Bagian Pokok, nomor halaman di tulis dengan angka latin. Halaman pertama dari bab pertama adalah nomor Satu.
3.      Judul dan nomor gambar/grafik/tabel
ü  Judul gambar / grafik diketik dibagian bawah tengah dari gambar. Judul tabel diketik disebelah atas tengah dari tabel.
ü  Penomoran bergantung pada bab yang bersangkutan, contoh : 2.1, berarti gambar ke satu dari bab II

4.      Penulisan daftar pustaka
ü  Ditulis berdasarkan urutan penunjukan referensi pada bagian pokok tulisan ilmiah.
ü  Ditulis menurut kutipan-kutipan.
ü  Menggunakan nomor urut, jika tidak dituliskan secara alfabetik.
ü  Gelar tidak perlu disebutkan.
ü  Setiap pustaka diketik dengan jarak satu spasi (rata kiri), tapi antara satu pustaka dengan pustaka lainnya diberi jarak 2 spasi.
ü  Bila terdapat lebih dari tiga pengarang maka ditulis pengarang pertama saja dan di tambhkan dengan “et al”.
ü  Jika tidak ada nama pengarangny sama maka cukup ditulis garis bawah saja sepanjang nama yang sama.

VII.          Tahapan dalam Menulis Karya Ilmiah
Tahapan dalam menulis karya tulis ilmiah ada lima tahap, yaitu:
1. Tahap Persiapan. Dalam tahap ini dilakukan:
a. Pemilihan masalah/topik, dalam pemilihan masalah ini penulis harus mempertimbangkan:
i.    Masalah/topik yang akan dipilih harus masalah yang ada di sekitar penulis.
ii. Masalah/topic yang dipakai harus masalah yang menarik atau dapat menarik perhatian pembaca.
iii. Pembahasannya harus terpusat pada segi lingkup sempit dan terbatas.
iv. Memiliki data dan fakta yang objektif dan mencukupi.
v.   Harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya meskipun sedikit.
vi. Harus memiliki sumber acuan atau bahan kepustakaan yang bisa dijadikan referensi pada penulisannya.
b.     Pembatasan topic atau penentuan judul.
i. Pembatasan topic harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah dilakukan.
ii. Penentuan judul dapat dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah atau setelah penulisan karya ilmiah tersebut.
iii. Penentuan judul harus dapat menjawab dari pertanyaan yang mengandung unsur 4W+1H, yakni WHAT (APA), WHY (KENAPA), WHO (SIAPA), WHERE(DIMANA) dan HOW(BAGAIMANA).

c.     Pembuatan kerangka karangan (outline)
i.  Membimbing untuk memulai menyusun kerangka karangan.
ii. Membuat pedoman penulisan karya ilmiah sehingga tidak menjadi tumpang tindih dalam penulisannya.
iii. Pembuatan rencana daftar isi dari karya ilmiah.
2.  Tahap Pengumpulan Data
a.     Pencarian keterangan dari bahan bacaan atau referensi.
b.     Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah.
c.     Pengamatan langsung (observasi) ke objek yang akan diteliti.
d.    Percobaan di laboratorium atau pengujian di lapangan.
3. Tahap Pengorganisasian dan Pengkonsepan
a.     Pengelompokkan bahan untuk mengorganisasikan bagian mana yang akan termasuk dalam karya ilmiah. Setelah itu data diseleksi kembali dan dikelompokkan sesua jenis, sifat dan bentuknya.
b.     Pengkonsepan karya ilmiah dilakukan sesuai dengan urutan dalam kerangka karangan yang telah ditetapkan.
4. Tahap Pemeriksaan atau Penyuntingan Konsep. Dalam tahap ini bertujuan untuk:
a.     Melengkapi data yang dirasa masih kurang.
b.     Mengedit data yang dirasa tidak relevan serta tidak cocok dengan pembahasan yang diangkat oleh penulis.
c.     Mengedit setiap kata-kata dalam penulisan sehingga penyajiannya tidak berulang-ulang atau tumpang tindih.
d.    Mengedit setiap bahasa yang ada dalam penulisan untuk menghindari pemakaian bahasa yang kurang efektif dan harus menyesuaikan dengan kaidah ejaan EYD.
5.  Tahap Penyajian. Teknik penyajian dalam penulisan karya ilmiah harus memperhatikan:
a.     Segi kerapian dan kebersihan.
b.     Tata letak (layout) unsur-unsur dalam format penulisan, misal pada halaman pembuka, halaman judul, daftar pustaka, dll.
c.     Memakai standar yang berlaku dalam penulsian karya ilmiah, misal standar penulisan kutipan, catatan kaki, daftar pustaka, dan penggunaan bahasa sesuai dengan kaidah EYD.

Selain kelima tahapan diatas, ada delapan tahapan menulis karya ilmiah yang diusulkan oleh Gardner dan Johnson (1997), yaitu
1. Pra-menulis, terdiri dari dua jenis aktivitas yaitu:
a.     Tahapan penggalian dan pengayaan ide. Dimana tahap ini dapat dilakukan melalui
i.      Perenungan.
ii.     Membaca bahan pustaka yang relevan.
iii.    Pembuatan peta pikiran.
b.     Penentuan karakteristik tujuan dan bentuk tulisan.
2. Pembuatan draf awal atau penuangan id eke atas kertas. Dalam tahap ini, penulis tidak perlu merisaukan konvensi atau kaidah-kaidah penulisan. Draf awal tidak perlu ditulis rapi, yang penting ide tersebut dapat mengalir dan dituangkan ke lembaran kertas.
3.  Pembacaan ulang. Tahap ini bertujuan untuk mengoreksi draf awal dan menuliskannya ke dalam bentuk yang memenuhi kaidah-kaidah penulisan.
4.  Pemeriksaan mitra bestari (share with a peer revisor), yang dilaksanakan dengan meminta seseorang membaca naskah yang sudah ditulis ulang untuk mengidentifikasi kelemahan untuk melakukan perbaikan.
5.  Revisi atau perbaikan uulang terhadap naskah dengan cara menambah atau mengurangi detil pendukung dan hal-hal lain yang teridentifikasi melalui pemeriksaan mitra bestari.
6. Pengeditan atau perbaikan teknik penulisan dan ejaan.
7. Penulisan naskah akhir.
8. Penerbitan.

TIPS & TRIK PERKULIAHAN

Berikut ini saya akan membagikan tulisan dari teman saya ahmad fahriady. tulisan ini dia buat guna memberikan materi dari pelatihan prakuliah yang di adakan klub kami yaitu SNTC
follow twitternya di @Fahrybima

oke silahkan menikmati,,


A. TIPS MENGHADAPI DOSEN

 DOSEN itu hanya sekedar profesi, sedangkan orangnya manusia biasa. Akan tetapi, profesi dosen itu sama seperti guru yang telah mendapatkan gelar pahlawan tanpa tanda jasa, sehingga pemilik profesi ini cenderung mendapat status kemuliaan di tengah masyarakat.
Sayang, status kemuliaan tersebut sering dipahami secara berlebihan oleh kita-kita para Mahasiswa , terutama di lingkungan kampus. tidak jarang dosen mengekspresikan status kemuliaan mereka sebagai pendidik secara berlebihan.
Ada beberapa dosen yang menerapkan standar tertentu dalam memperlakukan mahasiswa. Repotnya, ada yang yang menerapkan standar ganda, berlaku tidak adil. Realitas inilah yang berpotensi memunculkan dosen killer.
Sebagai contoh kecil, seorang mahasiswa yang terbilang rajin kuliah, otaknya pun terbilang encer, dan pola berpikirnya sangat kritis, mendapat nilai D pada sebuah mata kuliah. Tahun berikutnya dia mengulang ujian, ternyata hasilnya tetap D. Padahal, mahasiswa itu jarang mendapat nilai C pada mata kuliah lain.
 Berikut cara menghadapi dosen         :

1. Usahakan semampu mungkin kamu meminimalisir kesalahan di hadapan sang "killer" dengan cara mengerjakan semua tugasnya dengan baik, pada saat perkuliahan jangan suka bikin kuliah tutor sendiri di belakang kelas (ngobrol) dan bila perlu selalu tersenyum menghadapi sang dosen "killer".
 
2. Dan pada saat sang dosen marah kepada kita, hal yang harus kita lakukan  adalah dengerin sang dosen "kiler" dan jangan pernah menatap matanya saat beliau marah karena pada kondisi itu kontak mata di anggap sebuah tantangan , dengarkan baik2 apa yang beliau katakan ambil yang bermanfaat dan tingalkan yang tidak bermanfaat, karena biasanya sebagian perkataannya dapat menjatuhkan mental kita sebagai mahasiswa, dan setelah beliau puas memarahi kita coba membuka percakapan baru dan cobalah mengakui kesalahan yang kita perbuat, walaupun terkadang kita tidak merasa telah melakukan kesalahan, hal itu sangat penting untuk dapat menarik hati sang dosen agar tidak mencari-cari kesalahan kita kedepan.
 dan jika anda tidak ingin jatuh di lubang yang sama ke 2 kalinya berusahalah menghindar jika bertemu dengan dosen tersebut.

B. Tips dalam belajar

1.      Jadikan belajar sebagai hobi. Sikap ini membantu konsentrasi kamu dan mengurangi stres. Kata pakar pendidikan Gordon Stokes, 80% kesulitan belajar terkait dengan stres.
2.      Jangan bolos. Jika kuliahnya membosankan karena dosennya kurang komunikatif atau materinya sulit, teruslah hadir. Kalau sering absen, kamu akan rugi biaya, tak dapat ilmu dan mungkin tidak lulus. Agar bisa belajar efektif, kata Stockwell, kamu harus melihat, mendengar, dan merasakan. Bolos berarti kehilangan ilmu. Catatan memang bisa dipinjam dari teman, tetapi tidak semua ucapan dosen akan sempat dicatat. Kuliah mutlak perlu untuk menguatkan kesan visual dan melatih alur berpikir.
3.      Buatlah catatan kuliah. Catat yang penting-penting saja. Agar cepat, gunakan singkatan atau kode khas buatan kamu dan mudah diingat. Jangan asal tulis, tapi berpikirlah saat mencatat.
4.      Jika belum mengerti, bertanyalah. Jangan malu bertanya karena teman pun mungkin belum mengerti. Teman kamu pasti berterima kasih karena kamu bertanya tentang sesuatu yang dia pun belum mengerti meskipun tak diucapkannya.
5.      Setiap selesai kuliah, bacalah catatan sekali lagi. Sekilas saja. Lalu cari penjelasan detail di buku teks. Buatlah catatan ringkas dari setiap topik yang dibaca.
6.      Temukan gayamu. Setiap orang punya cara khas dalam belajar. Jika suka musik, putarlah musik favoritmu atau gunakan headset. Jika suka sepi, carilah tempat dan waktu yang pas agar suasananya sunyi.
7.      Buatlah grup belajar agar sering diskusi. Anggotanya cukup lima orang. Temuilah dosen atau asisten jika ada kesulitan dalam memahami kuliah.
8.      Bacalah buku yang disarankan dosen. Garisbawahi atau stabiloi kata, kalimat penting (jika buku milik sendiri). Jika buku pinjaman, foto kopilah bagian yang perlu saja atau catat dengan kalimat sendiri.
9.      Menjelang UTS, UAS segarkan ingatan dengan mengulang (review) bahan kuliah. Jangan lakukan SKS: sistem kebut semalam.
10.  Last but not least, jadikan belajar sebagai ibadah agar semangat. Ingatlah, mahasiswa adalah masyarakat akademis berciri cerdas, egaliter, senang membaca, menulis dan mengembangkan ilmu dan teknologi (iltek) yang berbasis imtak (iman dan takwa)           

C. Pengembangan diri


Belajar di P.tinggi sangat berbeda dengan belajar di sma. kesempatan emas ini harus dimanfaatkan sebaik-baik nya untuk membentuk 3 karakter utama:

-HIGHLY COMPETENT sarjana yang kritis dan mampu menyelesaikan masalah.

-HIGH ACHIEVER bertanggung jawab, punya tujuan karir jelas, mampu bekerja sama dengan baik.

-HIGH INTEGRITY hidup menjaga integritas dan dedikasi untuk karakter diatas terutama kompetensi, hanya dapat di capai apabila mahasiswa belajar dengan efektif dan bisa membagi waktu dengan baik untuk kegiatan2 produktif.

apa tujuan kita belajar? apa sih motivasi anda ketika masuk kuliah? supaya dapat gelar?
apapun motivasi anda, anda akan banyak mendapat pengalaman berharga saat kuliah, yang dapat menjadi modal anda di masa depan. kuliah bukan hanya belajar & mendapat nilai tinggi, tapi terutama menguasai ilmu nya.

Jenis mahasiswa:
1. mahasiswa frustasi : penguasaan ilmu tinggi+nilai mata kuliah rendah
efek: sulit bekerja karna seleksi di perusahaan bergantung besar  berdasarkan hal-hal terukur seperti IPK.

2. mahasiswa ideal : penguasaan ilmu tinggi+nilai mata kuliah tinggi
efek: mudah bekerja, dan akan efektif, memiliki logika yg baik, dan disiplin tinggi.

3. mahasiswa gagal : bukan ny bodoh, tapi malas. penguasaan ilmu rendah+nilai rendah
efek: dah bisa di tebak.. kan? susah di percaya, tidak punya modal dalam karir.

4. mahasiswa kosmetik: Penguasaan ilmu rendah+nilai mata kuliah tinggi
efek: mungkin awal2 mudah bekerja.. tapi dalam jangka panjang jika tidak berubah, tidak akan berprestasi.

apakah perlu nilai tinggi?
keberhasilan bukan hanya di tentukan lewat IPK.. di bawah ini faktor2 yang berpengaruh:
-integritas: walk the talk- dapat di percaya, teguh, berpegang pada prinsip yang benar.
-karakter: proaktif, kooperatif, komunikatif, etika.
-profesionalisme: wawasan profesi dan industri yang luas..sertifikasi profesi.. career planning.
-semangat berprestasi yang tinggi
-networking : kembangkan hubungan baik dengan orang yang tepat salah satu nya dengan organisasi

*manfaat organisasi

1)      Memperluas pergaulan
2)      Meningkatkan wawasan/pengetahuan
3)      Membentuk pola pikir yang lebih baik
4)      Menjadi kuat dalam menghadapi tekanan
5)      Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
6)      Melatih leadership (kepemimpinan)
7)      Belajar mengatur waktu
8)      Memperluas jaringan (networking)
9)      Mengasah kemampuan social
10)  Ajang latihan dunia kerja yang sesungguhnya
Tips agar organisasi bermanfaat
Beberapa tips
bisa Anda jadikan pegangan dalam memilih organisasi, agar organisasi itu sesuai dan bermanfaat bagi Anda, antara lain:
1)      Lihat visi dan misi organisasi itu
2)      Pelajari jenis kegiatan yang dilakukan. Apakah sesuai dengan minat, kemampuan dan waktu luang Anda?
3)      Posisi apa saja yang ada dalam organisasi itu. Sesuaikan posisi yang Anda inginkan. Pelajari kemungkinan Anda menduduki posisi itu.
4)      Setelah bergabung tunaikan hak dan kewajiban Anda dengan bersemangat. Coba paling tidak 3 bulan
5)      Jika selama 3 bulan Anda merasakan manfaatnya maka teruskan, dan jika tidak bermanfaat segeralah mundur dan cari organisasi lain yang lebih sesuai.
 Jangan Anda cepat kecewa ketika organisasi itu belum sesuai dengan harapan. Anda harus ingat bahwa orang lain juga punya harapan kepada Anda. Jadi, cobalah memahami gerak organisasi tersebut, dan cobalah sesuaikan diri Anda. Di dalam oraganisasi inilah Anda berlatih banyak hal sebagaimana yang telah saya uraikan di atas. Yakinlah bahwa organisasi itu amat berguna bagi masa depan Anda. Mereka yang aktif berorganisasi ketika mahasiswa,  mereka lebih mampu menghadapi tantangan dunia nyata ketika mereka telah terjun ke masyarakat. Jika ada masalah di dalam organisasi itu pasti, tapi itu semua harus dihadapi dan diselesaikan. Bukan untuk dihindari. Nah, disinilah Anda berlatih dan berlatih dalam memecahkan dan menyelesaikan persoalan-persoalan.


D. Skill penunjang
  Pernahkah kalian mempunyai teman yang sulit untuk berkomunikasi dengan kalian? Bingung untuk menyampaikan pertanyaan pada guru atau dosen? Fakta lain membuktikan bahwa sebagian besar waktu murid/mahasiswa dihabiskan di kelas untuk mendengarkan guru/dosen mengajar. Jadi, apa masalahnya? Ya, komunikasi. Mengapa mesti komunikasi?

Secara bahasa komunikasi adalah suatu proses dimana seseorang atau beberapa orang menciptakan dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Selain itu komunikasi juga suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Sebenarnya ada 4 tujuan dari komunikasi:

  1. Untuk memberi informasi
  2. Untuk memberi permintaan
  3. Untuk mempengaruhi/meyakinkan
  4. Untuk membangun relationship

Mungkin sebagian dari kalian masih bingung memulai dari mana untuk meyakinkan orang di rapat organisasi, rapat kerja, atau kelompok belajar. Padahal sangatlah penting bila kita bisa meyakinkan seseorang, terutama dalam dunia bisnis/kerja.

Banyak sekali dari kita yang masih belum menyadari seberapa penting nya komunikasi itu. Tak dapat dipungkiri bahwa di era modern seperti sekarang ini, dengan kecanggihan teknologi, membuat manusia menjadi lebih individualis, jarang bersosialisasi, lebih senang bekerja sendiri karena semuanya telah disediakan oleh perangkat teknologi yang semakin canggih.

Survei di sebuah perguruan tinggi membuktikan bahwa kebanyakan mahasiswa nya yang lolos test seleksi rekruitasi kerja adalah mereka yang rata-rata memiliki IP(Indeks Prestasi) pas-pasan, sedangkan mahasiswa yang memiliki IP tinggi banyak yang gagal. Kebanyaan dari mereka gagal di tahap communication skill. Kemungkinan ini dikarenakan mahasiswa dengan IP tinggi, lebih berorientasi pada nilai akademis, sehingga cenderung lebih senang untuk mengerjakan segala sesuatunya secara sendiri, dan jarang bersosialisasi atau berorganisasi. Beda dengan mahasiswa dengan nilai pas-pasan, yang mungkin lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bersosialisasi, berorganisasi

E. kemampuan berbahasa asing
Berikut mengapa petingnya menguasai bahasa inggris :
1. Akses terhadap pengetahuan.
Media-media yang ada sekarang ini – seperti internet, televisi, dan pers – memberikan kita akses yang hampir tidak terbatas terhadap pengetahuan tentang subjek-subjek favorit kita. Bahkan kita telah hidup di era informasi. Namun hanya ada satu masalah. Kebanyakan pengetahuan ini adalah dalam bahasa Inggris. Berikut beberapa contoh pengetahuan yang dapat Anda gunakan jika Anda tahu bahasa Inggris.
Website-website di internet. Terdapat lebih dari 1 milyar halaman informasi di internet. Cukup menakjubkan bahwa dengan hanya mempelajari satu bahasa Anda sudah dapat mengakses hampir semua pengetahuan di Internet.
Buku – tentang subjek apapun, dari seluruh dunia. Buku dari berbagai pengarang, dan buku yang diterjemahkan dari bahasa lain. Apapun yang Anda tertarik dengannya, Anda bisa membacanya dalam bahasa Inggris.
Pers. Majalah-majalah dan surat kabar yang tersedia di seluruh pelosok dunia hanya yang berbahasa Inggris.
Sains. Bahasa Inggris adalah kunci bagi dunia sains. Pada tahun 1997, 95% dari artikel dalam Indeks Kutipan Sains ditulis dalam bahasa Inggris, meski hanya sekitar 50% diantaranya yang berasal dari negara berbahasa Inggris. (sumber)
Berita. Anda dapat menonton jaringan televisi internasional seperti CNN internasional dan NBC. Mereka menyiarkan berita jauh lebih cepat, dan lebih profesional dibanding jaringan-jaringan nasional yang lebih kecil. Dan Anda dapat menontonnya dimana saja di dunia.
2. Komunikasi luas
Bahasa Inggris suka disebut sebagai “bahasa komunikasi”. Mengapa? Karenapa kelihatannya semua orang di dunia telah sepakat menggunakan bahasa Inggris untuk berbicara satu sama lain.
Sekitar 1.500.000.000 orang di dunia berbahasa Inggris. Sebanyak 1.000.000.000 lainnya sedang mempelajarinya. (sumber)
75% dari surat dan kartu-pos dunia dituliskan dalam bahasa Inggris. (sumber)
Hampir semua konferensi internasional dan kompetisi internasional diselenggarakan dalam bahasa Inggris. Misalnya olimpiade.
Jika Anda bisa berkomunikasi dalam bahasa Inggris, Anda dapat:
Menghubungi orang-orang dari seluruh dunia. Anda dapat menyuarakan ide-ide dan pendapat anda di kelompok-kelompok diskusi dan forum-forum di Internet. Mengirim e-mail ke orang-orang yang istimewa. Mempelajari kehidupan dan kebudayaan mereka.
Bepergian menjadi lebih mudah. Berkomunikasi dengan siapa saja kemanapun Anda pergi – English dipakai di lebih 100 negara (sumber). Menananyakan arah, melakukan percakapan, atau meminta bantuan. Siapa tahu, mungkin bahasa Inggris akan menyelamatkan nyawa Anda suatu hari.
3. Mendorong kemajuan karir
Jika Anda menginginkan pekerjaan yang baik di bidang bisnis, teknologi, atau sains, mulailah belajar bahasa Inggris sekarang juga! (Jika sebelumnya Anda telah memiliki pekerjaan yang baik, maka mulailah belajar bahasa Inggris sebelum Anda kehilangan pekerjaan Anda tersebut!)
Dengan mengetahui bahasa Inggris anda dapat:
Memajang informasi “menguasai bahasa Inggris” di CV Anda. Anda akan mendapatkan pekerjaan impian Anda, dan mendapatkan lebih banyak gaji.
Memperoleh pengetahuan teknis. English adalah bahasa teknologi, khususnya teknologi tinggi seperti sains komputer, genetika, dan kedokteran. JIka Anda akan membaca informasi tentang teknologi, Anda kemungkinan harus melakukannya dalam bahasa Inggris.
Mempelajari ilmu komputer. Mampu membaca artikel-artikel teknis tanpa kesulitan. Atau menulis artikel sendiri.
Menjadi pebisnis kelas dunia. Bisnis internasional dilakukan dalam bahasa Inggris. Dan semua bisnis sekarang ini sifatnya internasional. Jadi jika Anda ingin terlibat, Anda harus mengetahui bahasa Inggris – menghubungi pebisnis lain, menghadiri pertemuan, membaca surat kabar bisnis internasional dan lain-lain.
Menggunakan komputer secara lebih efisien. Kebanyakan aplikasi komputer berbahasa Inggris, sehingga Anda akan paham lebih baik. Hampir semua masalah yang terkait dengan komputer, internet, blog, etc. dapat ditemukan solusinya di Internet dalam bahasa Inggris (ini pengalaman pribadi .
Mempelajari keterampilan baru untuk pekerjaan Anda.
4. Menikmati seni
Bahasa Inggris memungkinkan Anda untuk merasakan kebudayaan dunia tanpa ada bahasa lain yang bisa menyamai. Dengan pengetahuan yang baik tentang bahasa Inggris, Anda dapat melakukan hal-hal yang luar biasa:
Membaca buku-buku hebat. Setiap buku yang terkenal dituliskan dalam bahasa Inggris atau telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris.
Menonton film dengan bahasa aslinya.
Lebih menikmati musik berbahasa inggris karena faham artinya.
5. Bahasa Inggris mudah dipelajari
Bahasa Inggris bukan saja bahasa yang paling bermanfaat di dunia, tetapi ia juga merupakan salah satu bahasa termudah untuk dipelajari dan digunakan.